Arsip untuk Mei, 2012

Majalengka-ReNas

Terkait perseteruan antara Guru honorer Aof dengan Orang Tua Murid Iwan Hilman beberapa waktu lalu, gara gara Orang Tua Murid tersebut tidak terima Anaknya di rajia rambutnya oleh seorang Gurunya di Sekolah tersebut, dan akibat perseteruan itu, sehingga permasalahan itu keduanya sampe harus di selesaikan di ranah hukum Mapolres Majalengka. Kini Penyidik Mapolres Majalengka rencananya Besok Kamis (23/5) akan menyerahkan berkas perkara atas Nama Pelapor Aof seorang Guru honorer SDN 5 Panjalin Kidul Kec. Sumberjaya Kab. Majalengka dengan atas Terlapor Iwan Hilman atau Iwan cull bin Saptani yang melanggar sesuai pasal 335 ayat 1 ke 1 kuhp pidana ke Kejaksaan Negeri Majalengka.

Kepolisian juga menyatakan sesuai surat Kapolres Majalengka No. C1 No 17. C02. No. 17A. Tanggal 21 Mei 2012, perihal mengenai perihal berkas perkara, dan barang bukti Iwan Hilman atau Iwan Cull bin Saptani, sehingga pelimpahan ini juga disertai penyerahan barang bukti berupa helem dan gunting, hal itu di katakana Kapolres Majalengka AKBP. Lena Suhayati, Sik. Msi melalui Kasat Reskrim AKP. Dedi Budiana, SH.MH Hari ini di Mapolres Majalengka.

Lanjut Kasat Reskrim menambahkan bahwa, berkas perkara yang atas nama Pelapor Guru honorer Aop SDN 5 Panjalin Kidul dengan Terlapor Iwan Hilman atau Iwan Cull bin Saptani yang melanggar sesuai dengan pasal 335 ayat 1 ke1Kuhp Pidana tersebut, sudah di anggap lengkap oleh Kejaksaan Negeri Majalengka, sehingga “berkas perkara itu Kami akan limpahkan Besok Kamis (23/5) ke Kejaksaan Negeri Majalengka, sehingga akan terancam sesuai pasal tersebut maksimal 1 Tahuun 2 Bulan,” tegasnya. (jac)

 

Majalengka-ReNas
Guna memperigati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada Minggu (20/05/2012), Forum Komunikasi Komando SindangKasih (FKKS) menyelenggarakan dengan melaksanakan berbagai acara di antaranya menggelar Turnamen Bolla Volly yang di ikuti 11 Club dengan merebutkan Piala bergilir dan uang pembinaan yang bertempat di lapangan Bollla Volly Desa Banta Ragung Kec. Sindangwangi Minggu Kemarin. Acara tersebut tampaknya (FKKS) menjalin kerja sama dengan Mapolsek Rajagaluh dan Mapolsek Sindangwangi, hal itu di lakukan semata mata ingin menjalin kemitraan yang lebih baik lagi antara Organisasi Masyrakat bersama kelembagaan seperti POLRI.
Menurut Durohman selaku Ketua (FKKS) Majalengka bahwa, Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, Oleh karena itu “kami sebagai Organisasi yang ada di Majalengka yakni (FKKS) ini akan terus mengawal dan memajukan khususnya Kab. Majalengka dan umumnya Indonesia hingga ke pintu gerbang kemakmuran, seperti yang tertuang dalam motto FKKS bahwa, bersama (FKKS) ingin membentuk Masyarakat yang adil dan makmur berazaskan pancasila dan UUD 1945, sebagai landasan hukum dalam bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara,” katanya. Lanjut dia “Bahwa dalam rangka menyambut hari kebangkitan nasional maka kami (FKKS) sengaja memilih tema tanamkan jiwa Nasionalisme untuk perlombaan ini,”ujarnya.
Sekilas Sejarah Kebangkitan Nasional.
Setiap tanggal 20 Mei, Bangsa Indonesia memperingati hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei di jadikan sebagai hari kebangkitan nasional berdasarkan berdirinya Boedi Oetomo yaitu 20 Mei 1908. Boedi Oetomo didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Boedi Oetomo digagas Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pada awalnya Boedi Oetomo bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan bukan bersifat politik. Boedi Oetomo menjadi awal gerakan yang bertujuan kemerdekaan Indonesia.
Jeritan Rakyat
Meskipun Kita sudah merdeka sejak Tahun 1945, tetapi tanpa di sadari kita masih di jajah ekonomi, ideologi, dan sosial budaya, saat ini posisi Indonesia pada sektor ekonomi, politik, sosial budaya hukum dan keamanan sudah di kuasai oleh pihak asing, ulasnya. Bukti dari segi budaya, katanya, pemerintah terlalu liberal sehingga tidak mempuyai alat untuk menyaring budaya asing, yang dapat merusak indentitas budaya Indonesia. Terkait rentetan fenomena itu, (FKKS) Majalengka menghimbau kepada Pemerintah untuk menegakan supermasi hukum segera usut kasus korupsi yang dapat merugikan Negara. (jac)

Majalengka-ReNas

Dua pasangan mesum diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Majalengka dalam penggerebekan yang dilakukan Senin Sore (14/5) di salah satu hotel yang ada di Majalengka, kedua pasangan mesum itu merupakan pasangan ilegal yang tercatat Warga Majalengka yang hendak menikmati indahnya surga dunia, namun naas kedua pasangan ilegal tersebut bukannya untuk merasakan indahnya surga dunia, tapi malahan harus berurusan dengan si-Penegak Perda (Pol PP) sehingga langsung di giring ke markas Pol PP Majalengka.

Selain menjaring Dua pasangan ilegal yang tengah asyik indohoi di salah satu hotel tersebut, petugas juga menangkap 12 Wanita Malam atau PSK yang sedang menjajakan diri di berbagai tempat mesum yang ada di Majalengka yang di duga tempat transaksi jual diri, Razia ini digelar sebagai tindak lanjuti sebagai mana biasanya yang di laksanakan Tiga Bulan sekali dalam Oprasi penyakit Masyrakat (Pekat), Mereka yang terjaring ini selanjutnya akan dibawa ke panti rehabilitasi di Majalengka guna dilakukan pembinaan, hal itu di katakan Kepala Satpol PP Majalengka, Siswantoro Stopen.

Hal serupa juga di katakan Kabid Penegak Perundang Unadangan Endi Ernawandi di dampingi Wawan AS selaku Kasi Penegak Perundang Undangan Pol PP Majalengka bahwa, “Razia kali ini bertujuan untuk menertibak keberadaan para Wanita malam atau PSK di sejumlah lokasi yang di duga tempat transaksi jual diri di sejumlah Wilayah yang ada di Kab. Majalengka,” katanya. Lanjut dia Setelah didata, para PSK ini selanjutnya akan disidangkan, sehingga “mereka akan disidang dengan jeratan pasal tindak pidana ringan (Tipiring), tegasnya. (jac)

Majalengka-ReNas
Energik nan familiar adalah ciri khas dari seorang Aiptu. Sugeng, kesehariannya sebagai Banit STNK Mapolres Majalengka, kerap terpancar utuh dalam balutan kata dan bahasa tubuh. Tak heran,sosok Aiptu. Sugeng ini di kenal sebagai polisi bermasyrakat dalam menjalankan tugas kesehariannya,
Pola familiar serta pesona Aiptu. Sugeng tersebut jangan pula disalahartikan, karena keindahan tutur yang blak-blakan plus keakraban itu semata mata hanya untuk seorang Polisi tidak boleh di takuti Masyrakat, tapi hanya ingin Polisi bekerja sama dengan Masyrakat, sosok familiar, energik, terbuka dan bersahaja, itu ada dalam sosok Aiptu. Sugeng, dan itu semua di buktikan dalam tugas kesehariannya selaku Banit STNK di Mapolres Majalengka, dalam melayani Masyrakat Aiptu. Sugeng terus menerapkan dengan tutur kata dan bahasa yang penuh cinta kepada Masyrakat, tak heran Masyrakat pun sering tersipu malu oleh sikap Aiptu. Sugeng tersebut.
Menurut Aiptu. Sugeng bahwa, pihaknya menerapkan dalam melayani Masyarakat seperti itu hanya sebatas fungsional (kepribadian) dan struktural (kelembagaan), bahwa Polisi yang sesungguhnya betul betul mencintai Masyrakat, serta melayani, mengayomi, dan melindungi Masyrakat dengan segenap jiwa raga yang sesuai di amanatkan dalam UUD 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian dan peraturan lainnya. lanjut Aiptu. Sugeng bahwa, Polisi harus dapat menciptakan situasi kamtibmas tanpa meresahkan, menegakkan hukum secara proporsional dan professional, mengikuti perkembangan zaman dan teknologi informasi, serta dapat membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat. Menurutnya POLRI bukan merupakan alat pemerintah tetapi merupakan alat negara sehingga harus dapat menggandeng segenap elemen masyarakat. Ujarnya.
Aiptu. Sugeng menambahkan dalam menjalankan hubungan baik terhadap siapapun adalah bagian yang tidak terpisahkan dari upaya menikmati hidup. “Diri kita pasti menarik/bermakna kalau menjalin hubungan baik dengan banyak kalangan. Jangan tutup diri apalagi iri, dengki dan benci pada kelebihan/kebaikan orang lain,” tegasnya. (jac)

Majalengka-ReNas

Persaingan merebut posisi teratas dalam lomba Desa Tahun 2012, semakin seru, tiap Desa, berlomba menyajikan data dan fakta lapangan dengan baik. Setelah berhasil memenangkan lomba desa antar kecamatan yang diselenggarakan Pemkab Majalengka, kini Desa Cisetu Kec. Rajagaluh terpilih menjadi duta Kabupaten Majalengka dalam kegiatan lomba desa tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2012. Dari sejumlah potensi desa yang ada, Cisetu mengunggulkan potensi Pertanian (Holkultura) dan pengrajin Rumahan (PR). Penilaian lomba desa ini akan di laksanakan Rabu (27/5) mendatang.

Selama ini, Desa Cisetu dikenal sebagai salah satu Desa dengan potensi perkembangan pengrajin dan pertanian serta perdagangan. Sepanjang jalan yang dilalui, bisa ditemukan para petani yang menghasilkan hasil pertanian seperti di bidang pembibitan (Holkultura), mangga, duren, lengkeng, jeruk, dan perbibitan lainnya. Perekonomian masyarakat pun menggeliat. Ini mengindikasikan jika pertanian menjadi mata pencaharian sebagian besar warga Cisetu. “Sekitar 80% warga kami bergerak di sektor pertanian,” ungkap Kepala Desa Cisetu Iwan Kriswana Rabu Kemarin, menjelang persiapan lomba desa. Potensi ini membuat para aparat Desa, Tokoh- Tokoh Masyarakat, dan Warga jengah untuk membangun Desa mereka, berbagai terobosan pun dilakukan untuk mendukung program itu, Cisetu juga di kenal sebagai pengrajin rumahan (PR) yang terbuat dari bambu seperti anyaman bakul atau sejenis anyaman lainnya, selain itu juga Masyrakat Cisetu sangat melakat dengan menerapkan Gotong Royongnya, dan Masyrakatnya terus saling bahu membahu untuk memajukan Desa Cisetu ini.

setelah sebelumnya menjadi yang terbaik di tingkat Kab. Majalengka, segala persiapan dan tekad untuk tampil maksimal telah berusaha untuk dimaksimalkan, serta mereka telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dan telah siap untuk dinilai dan siap pula menjadi yang terbaik. Bahkan Iwan merasa optimis bahwa Desa Cisetu akan menjadi yang terbaik, dan kalau haparan itu memang mendapatkan kepercayaan provinsi, maka “kami siap untuk mewakili provinsi dalam lomba tingkat nasional,” kata Iwan di dampingi dengan beberapa perangkat Desa dan LPM.

Sementara menurut BPMD-KB Kab Majalengka apa yang disajikan Desa Cisetu setelah dicek, sangat sesuai dengan fakta dan data yang disajikan di lapangan. Desa Cisetu merupakan salah satu Desa yang bisa bersaing ketat dengan desa lain di tingkat Provinsi / Nasional,” tandasnya. (Jac)

Majalengka-ReNas
Telah diamanatkan dalam undang-undang No. 02. Tahun 2002 tentang Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia, bahwa tugas pokok Polri adalah melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, mengacu pada tugas pokok Polri tersebut dapat digambarkan bahwa tugas yang diembannya adalah mulia. Dari sinilah dapat dilihat bahwa kemulyaan sebagai polisi yang bisa melindungi, mengayomi dan menjadi pelayan masyarakat, karena masyarakat merupakan centrum pengabdian Polri, Menurut Masyrakat Paradigma lama Polri sebagai sosok Polisi yang berkuasa, arogan merupakan wujud kultur Polisi di Era saat itu, tapi era saat ini, Polri sedang berbenah diri untuk mencari jati diri Polri berusaha membangun kepercayaan dari masyarakat (trust building), Bagaimana untuk bisa menjadi Insan Polri yang santun, tegas, humanis dan dicintai masyarakat.
Dan itu terbukti salah Satu contohnya, Anggota Polri Mapolres Majalengka yakni Iptu. Jaja Gardaja, dan ia mempuyai Moto dalam menjalankan tugasnya yakni “Senyum, Salam, dan Sapa” yang diterapkan Kanit Reg Min Ident Mapolres Majalengka, Iptu. Jaja Gardaja. Jaja Gardaja dalam mengayomi masyarakat. Moto itu selaras dengan program “Sejuta Kawan” yang digulirkan saat kini ia menjabat Kanit Reg Min Ident di Mapolres Majalengka. Jaja terlihat antusias memperhatikan masyarakat dengan tidak segan-segan turun langsung mengecek kepastian pengamanan/meneliti yang dilakukan anggotanya, maupun meneliti segala tanggung jawabnya yang di berikan amanah oleh pimpinannya, kesederhanaan, perhatian, ramah, santun, dan tegas, sikap seperti ini yang ada dalam sosok Iptu. Jaja Gardaja yang diterapkan kepada anak buahnya bukan hanya lewat kata tapi diwujudkan dengan perbuatan.
Jaja tidak segan-segan bergurau dengan anak buahnya, bahkan selain dengan anak buahnya dengan Masyrakat pun sering melaksakan canda ria, tak heran sehingga membuat anak buahnya/Masyrakat tersipu malu dan tidak menyangka sosok Polisi sangat dekat dan familiar. Menurut Iptu. Jaja Gardaja, bahwa, ia ingin mewujudkan Polisi yang santun bertutur dan sopan serta bijak bertindak, “Saya berharap Polisi sekarang cukup santun bertutur bahasanya. Wajahnya selalu berseri-seri dan senyum, serta sense of humor-nya harus tinggi, jangan menampilkan tampang seram, cemberut, dan bicara nggak santun,” ujarnya.
“Saya tidak bosan-bosan menyerukan itu kepada jajaran saya, karena saya lihat Polisi pasang muka cemberut, jika Polisi pasang muka cemberut, akan susah merebut hati masyarakat dengan cara seperti itu, kalau memasang muka dengan senyuman, pasti masyarakat senang dan cinta kepada Polisi,” tukasnya. (Jac)

Majalengka-ReNas
Pergulatan hidup rakyat sekarang ini semakin berat. salah satunya terkait pristiwa perseturuan antara seorang Guru Honorer Aop dengan seorang wali murid Iwan beberapa waktu lalu. pristiwa tersebut di awali gara gara hanya permasalahan sepele, Aof selaku Guru di sekolah tersebut merajia rambut Muridnya Tomi Himawan yang masih duduk di kelas III di sekolah SDN 5 Panjalin Kdul,sehingga mengakibatkan Orang Tua Murid tersebut tidak terima, sebagai bentuk solidaritas sesama Guru, Ribuan Guru Guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Majalengka langsung mengepung Gedung DPRD Majalengka, dalam aksinya tersebut meminta pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus tersebut, dan meminta DPRD mengawal kasus tersebut hingga tuntas, hingga kini kasus tersebut masih terus menggeliat di Mapolres Majalengka.
Tetapi dalam aksi solidaritas sesama Guru yang tergabung (PGRI) Majalengka, hingga sampe turun ke jalan dan hingga mendatangi DPRD tersebut, di nilai terlalu berlebihan, di karenakan kasus tersebut sudah dalam penangan Polres Majalengka, hal itu di katakan salah satu Ketua Ormas di Majalengka yakni Buah Batu Corps (BBC) Kab. Majalengka Ujang Rasuli Kemarin.
lanjut Ujang bahwa pihaknya selaku Ketua DPD BBC Majalengka merasa prihatin atas perseturuan antara seorang Guru bersama Orang Tua Murid tersebut, kalau memang perseturua ini tidak bisa dengan cara jalan damai, “saya selaku ketua Ormas BBC memberikan atau menyarankan kedua belah pihak agar kasus ini serahkan sepenuhnya ke ranah hukum, karena Jika setiap permasalahan hanya bisa diselesaikan dengan aksi aksi yang tidak terpuji, anarkis maka tidak ada lagi kepastian di negara ini, jangan sampe menjadi pemacu dua hal. Pertama, menimbulkan kesombongan. Ini sangat menjadi energi negatif yang muncul. Rasa bangga berlebihan memacu diri menjadi meremehkan manusia lain, karena keduanya ini masing masing mempuyai ke organisasian, jika ini berlarut akan membuat efek persahabatan yang terabaikan, dan majalengka tidak akan lagi kondusip, karena Egoisme bisa memunculkan peristiwa yang tidak diduga. Kerusuhan dan letupan konflik adalah akibat dari ini semuanya, oleh karena itu saya minta kasus ini serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib, saya yakin pihak penegak hukum bisa bekerja secara propesional,” tegasnya.
Mari “kita jaga demokrasi yang sedang tumbuh dan berkembang di Republik ini dengan sebaik-baiknya, jangan nodai demokrasi dengan aksi-aksi yang dapat melukai makna dari arti sebuah demokrasi, dan sayah minta kepada semua pihak dimana masalah yang sudah menyangkut hukum, di harapkan serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib (Yudikatip), dan pihak (Yudikatip) di harapkan agar menyelesaikan ranah hukum secara professional,” Ujang menambahkan bahwa, Demokrasi itu Indah, Demokrasi itu Damai, Demokrasi itu salah satu bentuk penghormatan terhadap perbedaan pendapat, Jangan kau nodai dengan kekerasan, sikap anarkis dan memaksakan suatu kehendak, karena segala sesuatu permasalahan bisa di selesaikan dengan Musyawarah dan Mupakat, jadikan demokrasi sebagai sarana untuk menemukan solusi yang tepat dari suatu masalah dan bukan untuk mempertajam masalah yang ada. “Kita dukung dan cintai kebebasan HAM dan demokrasi. Tapi satu hal, demokrasi itu berkahlak, taat pranata, demokrasi tentu yang kita kehendaki bukan menjadi lautan fitnah, tetapi tetap menghormati kritik dan masukan dari berbagai pihak, karena hal itu justru memberikan dorongan pada eksekutor untuk bekerja lebih baik. Sehingga tercipta demokrasi yang sehat, demokrasi menjadi sangat penting dengan menjunjung tata krama dan etika, itu harus didukung keterbukaan dan saling menghormati dari sisi manapun. (jac)

Majalengka-reNas
Pemerintah Provinsi Jawa barat melalui Dispenda Provinsi Jabar Rabu Kemarin, menyerahkan kantor pelayanan Samsat baru Kab. Majalengka ke Mapolres Majalengka, dan secara simbolis Kasat Lantas Polres Majalengka meresmikan Kantor Samsat Majalengka yang d saksikan langsung oleh petugas Dispenda Jabar serta para petugas kepolisian di lingkungan Samsat Majalengka. “Dibangunnya kantor Samsat Majalengka ini bukti nyata provinsi Jabar melalui Dispenda Jabar ingin Memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih dekat lagi, Sarana dan prasarana akan kita lengkapi demi memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih baik,” katanya. Lanjut dia Samsat Majalengka kiranya dapat mempermudah wajib pajak kendaraan dalam berurusan, sehingga Semua kemudahan ini untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat agar kewajibannya sebagai warga negara yang baik, dalam hal penyelesaian STNK, pembayaran Pajak dan Bea Balik Nama atau yang lainya hal itu di katakan Drs. Iis Nurtista. S, M.si, selaku petugas Dispenda Provinsi Jabar.
Sementara menurut Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP. Maman, B, Jiji. SH di dampingi Kanit Reg Min Iden Iptu Jaja Gardaja, dan Banit STNK Aiptu Sugeng mengatakan bahwa, peresmian Samsat Majalengka ini sebagai wujud peningkatan pelayanan kepada masyarakat, ‘’Hal ini dimaksudkan agar pelayanan terhadap masyarakat khususnya pengesahan STNK dan pembayaran PKB dapat dilakukan secara transparan dan akutabel serta propesional’’ ujarnya. Tambah dia mengungkapkan bahwa, “kita akan tingkatkan Pelayanan sesuaikan dengan mutu pelayanan Samsat yang mengacu pada satndar pelayanan yang berlaku. Dengan adanya pelayanan prima masyarakat sebagai pelaku wajib pajak akan dapat lebih puas, sehingga mereka bisa menikmati pelayanan diberikan tanpa ada rasa kesulitan berarti, dan selain itu juga saya terapkan kepada petugas pelayanan samsat Majalengka agar dalam berian pelayanan kepada Masyrakat agar senantasa menerapkan kunci (5’S) yakni Salam, Sapa, Seyum, Santun, dan Sopan. ” pungkasnya. jac